Senin, 12 Desember 2016

Harus selalu bahagia

Hi cantik-cantikuuu...
lagi apa? lagi galau? aw! jangan dong ah udah gak musim galau-galauan yang ada lagi musim duren ni sekarang. Duren beneran ya ladies, bukan duda keren hahaha...


Beberapa waktu yang lalu saya sempet unfriend temen di social media yang isi statusnya galaaaaaawwww aja. syediiiihhhh aja. Sampe emosi kebawa lho beneran baca status-statusnya. Emosi jadi kesel sih. Pengen banget negur tapi kita gak punya hak ya, wong socmed-socmednya dia kita aja yang waras jangan ikutan gila baca status-statusnya hehehe.

Tapi kalau saya liat secara psikologis ni orang nee help sih and need attentions hihi kasian juga.

Saya tuh orang yang sangat percaya sama mindset dan cara berfikir yang positif.
Segimanapun dalam satu hari itu kita lagi menemukan kegagalan atau kekesalan atau kesedihan, pasti masih ada seribu satu alasan untuk bahagia, gak larut-larut dalam kesedihan dan masih banyak hal yang bisa kita gali-gali di bad daynya itu buat disyukuri. Bener gak? mesti bener ya... hehe maksa.


Untuk menjadi bahagia kita tidak harus menunggu sampai seseorang akan membuat hidup kita bahagia. Bahagia itu sebenarnya kita yang menentukan kita sendiri, hanya kita yang memiliki kontrol atas kebahagiaan kita, bahagia itu pilihan karena kita selalu mempunyai banyak kesempatan pilihan untuk merubah hidup kita ke arah yang lebih baik, maka dari itu pilihlah selalu untuk menjadi bahagia hari ini dengan menikmati setiap waktu yang kita miliki. Dengan selalu berbahagia kita akan menjadi orang yang lebih produktif (ayook jamannnya jadi aktif dan berprestasi nih ladies!) untuk mencapai semua impian dan keinginan kita ketimbang orang yang hidupnya tidak bahagia karena orang yang tidak bahagia hanya fokus pada ketakutan akan kegagalan sebelum mereka memulainya.

Ngomong-ngomong orang yang tidak bahagia ini, saya paling kesel sama orang yang suka banyak ngeluh nih. Pernah gak ladies punta teman atau saudara yang hidupnya berisi keluhan atas semua hal yang terjadi pada dirinya. Contoh nih, mengeluh hidup dia berantakan gara-gara mantan suaminya yang (ini contoh umum) tidak menafkahi ,terus menyakitilah, selingkuhlah, gak inget anaklah... atau keluhan terhadap orang tua dalam cara mendidik di waktu lampau yang menurut dia salah sehingga menyebabkan kehidupan dia berubah.
wheewww capeeeekkk...

selalu dan selalu membuat excuses alias alasan...

C'mon ubah mindset and act! do something in your life cantik...

ngasih contoh :

Semisal mantan napi eh mantan suami tidak menafkahi, ya kita kerja sendiri buat anak dengan kerja keras dan keikhlasan cuekin aja si mantan suami kalau gak mau menafkahi selama dia kagak ngegandolin kita alias minta-minta duit ke kita (hiw!) toch dengan kita sendiri kerja keras dengan ikhlas buat anak, anak akan melihat dan suatu hari nanti imbalannya berbalik siapa tau kita yang disenangin anak... Amien YRA

Lha kalau gak disenangin anak? yo wiss gak apa-apa yang penting anak sehat dan bahagiajuga tidak menyusahkan kita itu sudah cukup kan?

Contoh lain tentang didikan orang tua yang tidak sesuai dengan maunya kita? ya dinikmati aja kali ya ... namanya juga orang tua. Kata-kata tua digaris bawahi cantik-cantiku, mereka orang yang lebih tua dari kita alias beda generasi ya sudah jelas cara berfikir dan cara bersikapnya juga berbeda. jangan disesali,dinikmati saja.

Kebetulan saya dan suami punya satu kesamaan. Cara orang tua mendididk kita sama-sama cara yang keras ala-ala jaman penjajahan Belanda dulu... hehe gak ala-ala jaman penjajahan Jepang soalnya penjajahan Jepang sudah terbukti di sejarah-sejarah amat kejam...Hiii sereeemmm

Jadi, orang tua kita dulu tuh selain kalau ketika menasehati kadang sambil beraksi, main pecut dan ikat pinggang (well, mungkin dikehidupan terdahulunya mereka adalah mantan kusir delman xixixi kidding, love you mom amd mother in law) kadang juga disertai dengan makian-makian kata-kata tajam yang kalo minjem istilah anak sekarang mah "nggak banget". Naaaah buat kita berdua yang jujur aja sempet trauming dengan kejadian itu, gak bikin kita berdua jadi membenci bahkan mengeluh kesahkan perlakuan mereka ke kita.
Malah-malah saya pribadi malah makin cinta, sayang dan hormat dengan beliau-beliau ini. Coba deh bayangin, kalo dulu saya diperlakukan berbeda,misalnya dimanjakan, saya gak akan jadi seperti saya sekarang ini. Saya pribdi gak bakalan jadi Model, Notaris dan juga seorang Penulis. mungkin mental kami berdua bakal lemah dan cemen mungkin kami berdua tidak akan berprestasi seperti sekarang ini atau bahkan kita berdua bakalan gak ketemu, gak bakal nikah, gak bakal.....eits...eits...balik lagi ke jalur kereta yang bener yang tadi yuk hahaha . Maklum ya cantik...kadang-kadang penulis emang suka lebaaaayyyy.

Kita berdua banyak ambil hikmah dari cara mendidik orang tua kita yang ala-ala Belanda gitu. Yang baik-baik diambil yang negativenya kita buang,kita kubur gak usah diungkit-ungkit dan jangan diwarisin lagi alias jangan diterusin lagi ke anak kita. Cukup kita yang jadi tameng dan nelen kejadian masa lalu itu bulet-bulet (bulet kayak candil ummm jadi inget candil plus kolak pisang dan kolang-kalingnya...hiks bulan puasa masih lama euy)
Kalaupun mau bercerita tentang kejadian masa lalunya itu ya dibawakannya dengan penuh canda dan humor aja jadiin itu cerita lucu dan seru juga pengalaman yang menarik. Misalnya nih, suami masih suka cerita dengan gaya banyolnya yang lucu ( aaahhh he is my fave Clown ...muachs! ) waktu jaman dia suka dihukum dicambuk dengan ikat pinggang papanya itu gak terlalu sakit dalem hati dia masih bisa cengar-cengir karena emang menang disuaranya aja yang horror katanya tapi kalau yang cambuk mamanya, meskipun pakai sabuk yang kecil yang plastik yang kayaknya gak meyakinkan buat nyambuk (mungkin karena sabuk perempuan lebih colorful dan fashion kali yaaa) tapi ternyataaaa astaga nagaaaaa.... naga aja lari ketakutan wkwkwkwkwkwk.

Jadi intinya kita berdua tidak mau mengeluh dan menyesalkan masa lalu kita.
terima kasih masa lalu... baik atau buruk, engkaulah yang membentuk kami seperti kami yang sekarang ini.


Balik lagi ke bahagia saudara saudara... aih aih saudara-saudara...

Kenapa harus bahagia?


Ya harus dong ah!


HIDUP CUMA SEKALI, LAGIPULA DUNIA DICIPTAKAN DENGAN BEGITU INDAHNYA OLEH TUHAN YANG MAHA KUASA.


Bahagia itu sebenarnya juga sangat sederhana hanya kadang kitanya sendirilah yang membuat standar bahagia menjadi tinggi dengan berbagai alasan dan itulah yang menjadi sumber ketidakbahagiaan. Kuncinya hanya selalu pandai bersyukur atas apapun dan keadaan apapun yang kita miliki saat ini.


BAHAGIA IN EVERY SITUATION, BERSYUKUR IN EVERY SITUATION!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar